? Bintaro, Tangerang Selatan
Menggali Emas dari Big Data

Menggali Emas dari Big Data

         Dunia audit sedang mengalami perubahan besar. Lewatlah sudah hari-hari memilah-milah catatan kertas dan melacak transaksi secara fisik. Audit modern saat ini memiliki gudang data besar yang kuat.

Big data dengan kumpulan data digital yang besar dan kompleks, merupakan harta karun bagi auditor. Evaluasi dan analisis data kini secara efektif dapat mengungkap kesalahan, ketidakakuratan, dan potensi risiko dengan kecepatan yang tidak dapat dicapai melalui metode audit tradisional. Kita akan melihat bagaimana teknologi big data memungkinkan auditor melampaui batasan analisis tradisional dan mengidentifikasi pola, tren, dan anomali yang mungkin terlewatkan jika menggunakan metode manual.

Big data tidak hanya sekedar alat teknis tetapi juga membuka peluang baru dalam audit untuk mendeteksi penipuan dan pelanggaran kebijakan. Mempelajari bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk mengurangi risiko penipuan, memperkuat keamanan finansial, dan memberikan keyakinan kepada pemangku kepentingan bahwa laporan keuangan benar-benar dapat dipercaya. Artikel ini hendak membahas keunggulan-keunggulan dari big data. Mulai dari konsep big data, karakteristik big data dan manfaat big data dalam dunia audit.

Secara konsep, big data terdiri atas proses integrasi data, pengelolaan data, dan analisis data. Integrasi data adalah proses pengumpulan semua data yang dibuat menjadi data besar. Misalnya, data website toko online berasal dari registrasi akun baru, wishlist, dan lain-lain. Berikutnya, semua data yang dihasilkan harus dapat dikelola dengan baik dalam hal penyimpanan maupun akses. Oleh karena itu, diperlukan ruang penyimpanan besar yang dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Konsep big data terakhir adalah analisis data. Artinya, semua data yang sudah disimpan dan dikelompokkan bisa dianalisis sesuai kebutuhan lebih lanjut. Sebagai contoh, riwayat belanja konsumen di toko online dapat menjadi informasi produk apa yang layak ditawarkan ketika konsumen tersebut sedang berbelanja. Dengan begitu, potensi pembelian produk semakin besar karena penawarannya relevan.

Karakteristik utama dari big data adalah volumenya yang sangat besar, bisa secara keseluruhan atau berdasarkan platform yang mengelolanya.  Sebagai contoh, media sosial Instagram telah menyimpan 69,23% data personal lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia. Oleh karena itu, kecepatan produksi data tentu menjadi salah satu karakteristik penting, mulai dari input data hingga penggunaan data, juga termasuk dalam karakteristik dari big data. Hal ini juga berlaku dengan pemahaman bahwa setiap setiap atribut data juga memiliki aktivitas berbeda sambil terus menghasilkan data lain. Belum lagi, tidak semua data dapat langsung dibaca oleh platform karena variasi bentuk formatnya.

Karakteristik lain yang perlu diperhatikan dari big data adalah variety. Big data bukan hanya tentang adanya data yang dihasilkan, tetapi juga tentang identifikasi data dengan tepat agar memberikan manfaat bagi pengguna. Contoh sederhana adalah adanya nama akun pengguna (ID) dari platform media sosial. Terakhir, big data memiliki keunggulan yaitu memudahkan pengguna dalam mengakses informasi dengan cepat dan mengambil keputusan secara instan. Misalnya saja, fitur Instagram Stories digunakan oleh 500 juta pengguna setiap hari. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna memiliki kemudahan fasilitas untuk membuat postingan secara instan.

Dalam konteks transaksi keuangan, keunggulan dari pemanfaatan big data menjadi solusi yang sangat memungkinkan untuk mengidentifikasi pola transaksi yang menyimpang dari norma dan menandai area potensi penipuan. Sebagai contoh, data terkait pihak ketiga, vendor, dan pemasok dapat dianalisis untuk mengungkap hubungan anomali yang mungkin mengindikasikan aktivitas mencurigakan. Identifikasi ini dilakukan dengan mengandalkan algoritma cerdas yang dapat belajar dari pola penipuan masa lalu dan memprediksi insiden serupa di masa depan, sehingga algoritma dari big data bagaikan sebuah benteng yang proaktif.

Kedua, tugas klerikal seperti klasifikasi dokumen dan tinjauan transaksi dapat diotomatisasi melalui pemanfaatan big data sehingga memungkinkan auditor untuk lebih berfokus pada aspek analitis dan pengambilan keputusan. Sebagai contoh, daripada melakukan audit tahunan yang reaktif, data realtime dapat terus dipantau untuk menghasilkan deteksi dini masalah dan tindakan perbaikan yang cepat. Skala big data yang tidak mengenal batas memungkinkan audit organisasi secara lebih menyeluruh dan kompleks dengan kecepatan yang tak tertandingi.

Ketiga, analisis big data melihat hubungan antar departemen, unit bisnis, dan bahkan industri untuk mengungkap masalah sistemik dan risiko tersembunyi. Hal ini memudahkan auditor untuk melihat gambaran secara lebih utuh. Strategi audit dapat diprioritaskan berdasarkan area berisiko tinggi yang diidentifikasi melalui analisis data besar untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang terbatas. Audit berbasis data yang besar memberikan jalur data yang lebih jelas dan andal sehingga meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan dan transparansi dalam proses audit.

Namun demikian, tidak ada penggunaan teknologi tanpa tantangan. Penggunaan big data dalam audit bukannya tanpa hambatan, karena adanya istilah garbage in, garbage out. Data yang tidak akurat atau tidak lengkap dapat menyebabkan kesimpulan yang menyesatkan. Penerapan big data juga memerlukan keterampilan khusus dan infrastruktur teknis yang kuat sehingga tidak semua entitas dapat memenuhi tantangan ini. Terakhir, penggunaan big data dalam proses audit harus dilakukan secara etis dan bertanggung jawab oleh setiap personel audit sesuai dengan peraturan perlindungan data yang berlaku.

Terlepas dari tantangan yang ada, potensi big data tidak dapat disangkal untuk merevolusi dunia audit. Entitas yang dapat memanfaatkan teknologi ini akan memperoleh keunggulan kompetitif dalam deteksi risiko, efisiensi audit, dan pengambilan keputusan berdasarkan data. Integrasi big data dengan teknologi lain seperti kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin akan semakin meningkatkan kemampuan audit. Dunia audit berada di ambang era baru, dan big data adalah kunci menuju masa depan yang lebih transparan, efisien, dan bebas manipulasi. Kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk melepaskan diri dari belenggu audit tradisional dan menggali kekayaan ”emas” informasi yang tersembunyi di dalam lautan data. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *