Data Analitik untuk Meningkatkan Efektivitas Audit
Dalam era digital saat ini, data menjadi sangat melimpah.
Data-data yang tersedia sangat beragam dan berasal dari berbagai sumber. Dengan semakin majunya teknologi,
seluruh sektor baik publik maupun privat menggunakan teknologi informasi yang
menghasilkan data-data yang beragam. Meskipun pemanfaatan data-data yang besar
cukup rumit dan mahal, data-data yang melimpah tersebut dapat menghasilkan
informasi yang bermanfaat jika dikelola dan dianalisis dengan optimal.
Data analitik telah banyak digunakan
dalam membantu perusahaan, pemerintah, maupun UMKM dalam pengambilan keputusan
yang lebih tepat sasaran. Data analitik adalah proses meninjau, membersihkan, mengubah, dan
memodelkan dataset besar dengan tujuan menemukan dan mengomunikasikan wawasan
serta pola. Hal ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi dan mendukung
pengambilan keputusan yang lebih baik. Penggunaan data analitik akan
meningkatkan otomasi sehingga tidak perlu lagi terkendala waktu dan sumber daya
yang tinggi serta sangat sulit untuk dilakukan.
Seiring dengan perkembangan teknologi,
auditor juga terus menghadapi berbagai tantangan baru. Tantangan ini dapat berupa
penyimpanan data yang saat ini sebagian besarnya dilakukan dalam bentuk
elektronik. Banyaknya data yang digunakan sebagai bukti audit menambah
kompleksitas pelaksanaan audit, terutama dalam hal pengolahan data. Verifikasi data yang besar menjadi tantangan
bagi auditor agar dapat menghasilkan informasi dan pengambilan keputusan yang
bermanfaat. Tidak hanya itu, era digital juga meningkatkan risiko manipulasi
data secara elektronik atau pemalsuan data sehingga memaksa auditor meningkatkan
penguasaan teknologi untuk dapat mendeteksi hal tersebut dengan tepat.
Tidak berhenti sampai di situ, saat ini
dikenal pula penggunaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK). Teknik ini memanfaatkan
digitalisasi untuk mendukung dan meningkatkan proses audit, salah satunya dengan
mengandalkan data analitik untuk menyelesaikan penugasan. Penggunaan data analitik melengkapi
auditor dengan fitur yang dapat mengidentifikasi pola, tren, dan anomali dari
bukti audit. Selain itu, auditor dapat mengumpulkan, menganalisis, dan
mengevaluasi data yang berskala besar secara lebih cepat dan tepat. Dengan
demikian, implementasi data analitik mendorong kemampuan auditor dalam mengolah
dan memeriksa seluruh data dan bukti audit untuk memastikan kesesuaiannya
dengan standar yang digunakan.
Dalam pelaksanaan audit dengan data
analitik, terdapat beberapa analisis yang dapat digunakan. Analisis deskriptif
dapat digunakan untuk memahami pola transaksi normal dan mengidentifikasi
anomali. Melalui teknik analisis ini, auditor dapat memanfaatkan data analitik untuk
menyusun ringkasan data guna memahami suatu tren. Selanjutnya, auditor juga
dapat menggunakan analisis prediktif yang menggunakan model statistik untuk
memprediksi hasil masa depan berdasarkan data historis. Dalam konteks audit,
analisis prediktif dapat dilakukan dengan memanfaatkan machine learning
untuk meramalkan pola atau tren yang tidak mampu diperkirakan secara kasatmata.
Penggunaan data analitik dalam audit bermanfaat
untuk beberapa hal. Pertama, auditor diharapkan dapat memperoleh temuan berdasarkan
pola tertentu secara lebih cepat, seiring dengan eksplorasi data dalam jumlah
besar yang mampu dilakukan secara otomatis dan efisien. Proses tersebut juga
memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi anomali data atau pola yang
mencurigakan (outliers). Kedua, data analitik dapat mereduksi risiko
kegagalan deteksi. Data analitik memungkinkan pengolahan data secara lebih
banyak daripada dengan teknik manual yang hanya mengandalkan sebagian kecil
data (sampel). Hal ini dapat menimalisir risiko kegagalan deteksi berupa sampling
error. Ketiga,
data analitik dapat memastikan aspek pengelolaan risiko yang lebih baik.
Auditor dapat mengidentifikasi area yang tingkat kerawanan risikonya lebih tinggi
secara lebih akurat sehingga pelaksanaan audit dapat difokuskan pada area yang
memerlukan perhatian khusus.
Namun demikian, terdapat pula tantangan
dalam memanfaatkan data analitik sebagai salah satu audit. Pertama, penggunaan
data analitik memerlukan sumber daya dengan keterampilan dan kemampuan akan
teknologi informasi. Auditor perlu mempelajari alat dan teknik data analitik,
terlebih banyak aplikasi yang dapat digunakan dengan kegunaan yang
berbeda-beda. Selain itu, diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk dapat
menguasai data analitik. Kedua, teknik memadukan data dari berbagai sistem dan
platform bukanlah hal yang mudah. Sistem audit harus dapat berinteraksi dengan berbagai
jenis data untuk menghasilkan informasi yang tepat dan berguna. Ketiga, kualitas
data adalah faktor kunci dalam kesuksesan penggunaan data analitik dalam audit.
Data yang tidak akurat atau tidak lengkap dapat mengarah pada temuan yang salah
atau tidak relevan. Oleh karena itu, auditor perlu memastikan bahwa data yang
digunakan dalam analisis adalah benar, lengkap, dan dapat diandalkan.
Keempat, dalam penggunaan data analitik,
terdapat risiko keamanan yang perlu dipertimbangkan. Auditor harus memastikan
bahwa data yang digunakan aman dari ancaman keamanan seperti peretasan atau
akses tidak sah. Langkah-langkah keamanan yang kuat harus diimplementasikan
untuk melindungi integritas data selama proses audit. Kendala terakhir,
penggunaan data analitik tidak hanya sebatas pada teknik analisis, tetapi juga
pada kemampuan auditor untuk menginterpretasikan hasil analisis dengan benar
dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan wawasan yang diperoleh. Dengan
kata lain, perkembangan teknik melalui adanya data analitik harus dibarengi
pula dengan kesiapan auditor untuk mengintegrasikannya dalam proses audit yang
dijalankan.
Terlepas dari tantangan yang dihadapi di atas, penerapan data analitik dalam proses audit terbukti mampu memperkuat kemampuan auditor dalam menghasilkan informasi yang akurat dan relevan. Seiring dengan perkembangan teknologi audit, data analitik tidak hanya menjadi pilihan secara opsional, tetapi juga suatu kebutuhan yang mendesak untuk dapat memastikan keandalan dan ketepatan laporan keuangan suatu entitas.