Pentingnya Audit Laporan Keuangan Terhadap Organisasi Kemahasiswaan di PKN STAN
Organisasi kemahasiswaan adalah entitas yang memainkan
peran penting dalam membentuk karakter, kreativitas, tanggung jawab, dan
kemampuan berorganisasi dari mahasiswa. Melalui organisasi kemahasiswaan,
mahasiswa berkesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam
bidang non akademik yang belum tentu didapatkan pada kegiatan perkuliahan. Organisasi
kemahasiswaan pada PKN STAN saat ini tergabung dalam Badan Kelengkapan Keluarga
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN (BK KM PKN STAN). Dalam melaksanakan program dan kegiatannya, BK KM PKN
STAN tidak lepas dari kebutuhan penggunaan dana. Dana tersebut dapat bersumber
dari dana transfer dari PKN STAN, hasil usaha mandiri, iuran anggota
organisasi, serta iuran kemahasiswaan yang berasal dari seluruh mahasiswa PKN
STAN baik yang aktif maupun yang tidak aktif dalam organisasi kemahasiswaan.
Jumlah dana yang dikelola pun tidak sedikit. Berdasarkan Dokumen Anggaran
Pendapatan dan Belanja (APB) KM PKN STAN Tahun Anggaran 2023, tercantum total
belanja seluruh KM PKN STAN mencapai Rp1.107.235.900. Besarnya dana yang dikelola oleh BK KM PKN STAN mendorong
adanya peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan yang
dilakukan. Sebagai mahasiswa yang turut menyumbang dana melalui iuran
kemahasiswaan tentu tidak ingin dana yang disumbangkan disalahgunakan oleh
pengurus organisasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya aktif dari pihak yang
berwenang untuk memastikan dana tersebut digunakan dengan efisien dan sesuai
dengan tujuan KM PKN STAN. Salah satu upaya yang dapat dilaksanakan adalah
melalui kegiatan audit. Menurut Arens (2006), audit merupakan proses pengumpulan
dan pengevaluasian bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan
kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriteria yang dilakukan oleh
seseorang yang kompeten dan independen. Dalam lingkup pengelolaan keuangan KM
PKN STAN, proses audit bertanggung jawab untuk memeriksa dan memverifikasi
laporan keuangan agar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Mahasiswa
(SAKM). Secara umum, audit memiliki peranan luas yang tidak hanya diperuntukkan
sebagai pertanggungjawaban atas pengelolaan dana mahasiswa, tetapi juga
menyumbang peran bagi organisasi kemahasiswaan itu sendiri. 1.
Memberikan
Keyakinan kepada Mahasiswa atas Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Organisasi
Kemahasiswaan Sebagai salah
satu penyumbang dana yang digunakan oleh organisasi kemahasiswaan, seluruh
mahasiswa memiliki kepentingan untuk mengetahui bahwa dana yang digunakan oleh
organisasi kemahasiswaan telah dipertanggungjawabkan secara memadai. Sementara
itu, tidak seluruh mahasiswa terlibat aktif dalam organisasi kemahasiswaan
sehingga tidak memiliki informasi yang cukup terkait pengelolaan dana tersebut.
Dalam kondisi ini, proses audit dapat memberikan keyakinan yang memadai kepada
mahasiswa bahwa pertanggungjawaban keuangan BK KM PKN STAN yang tercantum dalam
Laporan Keuangan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk
jumlah yang material. Pemberian keyakinan memadai tersebut tertuang dalam
bentuk opini atas laporan keuangan seperti Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),
Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Wajar (TW), dan Tidak Memberikan
Pendapat. Melalui opini audit yang diberikan, mahasiswa dapat menilai tingkat
akuntabilitas dan kewajaran dari pengelolaan keuangan BK KM PKN STAN. 2.
Mengurangi
Risiko Informasi Risiko informasi
mencerminkan kemungkinan adanya ketidakakuratan informasi dari Organisasi
Kemahasiswaan yang tercantum dalam laporan keuangan. Risiko tersebut dapat
terjadi karena penyajian laporan keuangan yang masih terdapat kesalahan maupun
adanya potensi tindakan yang tidak jujur yang dilakukan oleh pengurus
organisasi yang tidak diketahui oleh mahasiswa secara luas. Audit dapat
mengurangi adanya risiko informasi tersebut dengan memberikan jasa pemeriksaan
secara independen untuk memastikan informasi keuangan yang disampaikan oleh
organisasi kemahasiswaan dapat diyakini akurasinya. Hasil audit dapat menjadi
informasi yang lebih akurat untuk diterima oleh mahasiswa luas sebagai bahan
evaluasi atas pengelolaan dana mahasiswa yang dikelola oleh organisasi
kemahasiswaan. 3.
Mengidentifikasi
Potensi Penyimpangan dan Kecurangan Audit merupakan
kegiatan yang efektif untuk mendeteksi potensi penyimpangan dan kecurangan
dalam pengelolaan keuangan organisasi kemahasiswaan. Dengan melakukan
pemeriksaan menyeluruh terhadap catatan keuangan, auditor dapat menemukan
indikasi jika ada transaksi yang mencurigakan atau tidak sesuai dengan
kebijakan organisasi. Indikasi kecurangan tersebut akan tertuang dalam temuan
hasil pemeriksaan dan bersifat wajib untuk ditindaklanjuti oleh organisasi
kemahasiswaan. Langkah ini dapat membantu mencegah kerugian finansial yang
dapat terjadi akibat tindakan yang tidak etis dari pengurus organisasi. 4.
Memperbaiki
Proses Pengelolaan Keuangan Audit bukan
hanya tentang menemukan kesalahan atau pelanggaran, tetapi juga tentang
memberikan rekomendasi untuk memperbaiki proses pengelolaan keuangan. Auditor
dapat memberikan saran dan rekomendasi untuk meningkatkan kontrol internal,
prosedur akuntansi, dan kebijakan keuangan. Dengan menerapkan rekomendasi ini,
organisasi kemahasiswaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
pengelolaan keuangan mereka. 5.
Melindungi
Aset Organisasi Kemahasiswaan Salah satu langkah dalam audit adalah menilai dan
mengevaluasi sistem pengendalian intern organisasi kemahasiswaan. Sistem
pengendalian terhadap aset menjadi salah satu area yang menjadi perhatian bagi
auditor. Melalui penilaian sistem pengendalian intern, auditor akan membantu
organisasi kemahasiswaan dalam mengidentifikasi masalah, risiko, dan kelemahan
sistem yang berpotensi membahayakan aset organisasi kemahasiswaan. Berbekal
temuan tersebut, organisasi kemahasiswaan dapat mengambil tindakan preventif
untuk menjaga aset organisasi. Audit memiliki
peran yang penting bagi upaya peningkatan akuntabilitas dan transparansi
pengelolaan keuangan oleh Organisasi kemahasiswaan. Badan Audit Kemahasiswaan
(BAK) PKN STAN menjadi pihak yang berwenang dalam melaksanakan audit terhadap
seluruh BK KM PKN STAN. Dengan memahami pentingnya audit terhadap Organisasi
kemahasiswaan, mahasiswa perlu memberikan perhatian lebih terhadap audit yang
dilakukan oleh BAK PKN STAN. Sementara itu, organisasi kemahasiswaan perlu
menganggap audit sebagai langkah yang tak terpisahkan dalam upaya mencapai
tujuan yang lebih baik.
Sumber referensi: Arens,
Alvin A. dkk. 2017. Auditing and
Assurance Services. Edinburgh: Pearson Education Limited Djanegara,
Moermahadi Soerja. (2017). Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi. mutuinstitute.com.
(2021, 29 Oktober). Mengapa Suatu Perusahaan Perlu Diaudit. Diakses pada 26
Oktober 2023, melalui https://mutuinstitute.com/post/melakukan-audit perusahaan/
Peran tersebut dijabarkan
sebagai berikut.